Sup Ikan Kakap – Pertama kali kepikiran pengen nyobain Sup Ikan adalah saat di foodcourt Mall Artha Gading. Ada stand yang menjual Sup Ikan Dori di situ, persis di sebelah RM Manado. Setiap kali pulang kami gereja selalu mampir di food court MAG, maklum jam makan malam dan sekaligus window shopping hehe
Jadi terpikir untuk membuat Sup Ikan sendiri, karena Ikan Dori yang di supermarket adalah fillet yang tipis-tipis, tidak ada yang potongannya tebal, jadi kuganti saja dengan Ikan Kakap, sepertinya enak juga karena daging kakap pun empuk rasanya.
Sup Ikan Kakap
Bahan :
300 gram fillet ikan kakap, potong-potong persegi
½ butir jeruk nipis, ambil airnya
1 liter air
2 cm jahe, memarkan
1 sdm bawang merah goreng
1 sdm bawang putih parut
½ sdt merica bubuk
Garam secukupnya
½ buahjagung manis, sisir
1 buah tomat, buang bijinya, potong kotak
1 buah cabai rawit merah, iris tipis
1 sdm kecap ikan
1 sdm minyak wijen
Cara membuat :
Lumuri ikan kakap dengan air jeruk nipis, biarkan selama 10 menit. Bilas.
Tumis bawang putih parut, masukkan jahe , bawang merah goreng,aduk rata.
Tambahkan air, didihkan
Masukkan ikan kakap, jagung manis, tomat, cabai rawit, kecap ikan minyak wijen, juga merica bubuk dan garam. Masak hingga semua bahan matang. Angkat.
Nah kalau yang ini khasnya Jawa, Jawa Barat ataupun Jawa Tengah, sama-sama suka dengan yang namanya Ikan Peda. Betul atau betul?
Nasi Bakar Ikan Peda
Bahan :
500 gram beras, cuci bersih
600 ml santan
4 butir cengkih
3 lembar daun salam
3 lembar daun jeruk
2 batang serai, memarkan
1/4 sdt garam
daun pisang secukupnya
Bumbu Tumisan :
2 ekor peda, cuci bersih, potong 2 bagian
6 butir bawang merah, iris halus
2 siung bawang putih, iris halus
3 buah cabai rawit merah, iris serong
2 buah cabai hijau besar, iris serong
2 buah cabai merah besar, iris serong
1 buah tomat, potong-potong
1 batang daun bawang, iris serong
1/2 sdt gula pasir
100 ml air
Cara membuat :
Nasi : rebus santan, daun salam, daun jeruk, cengkih dan garam. Aduk dan masak hingga mendidih.
Masukkan beras. Masak hingga nasi tanak dan kukus selama kurleb 30 menit hingga matang.
Tumis Peda : tumis bawang putih, bawang merah, cabai merah besar, cabai rawit, cabai hijau. Aduk hingga harum. Masukkan tomat merah. Masak hingga layu.
Masukkan ikan peda, garam, lada bubuk dan gula pasir. Masak hingga matang dan masukkan kemangi. Aduk hingga merata. Angkat dan sisihkan.
Ambil selembar daun pisang. Letakkan nasi dan pipihkan. Beri isian tumis ikan peda dan tutup kembali dengan nasi. Bungkus berbentuk lontong dan semat dengan lidi.
Makanan satu ini yang pengen kuicip lagi saat datang kembali ke Manado. Kenapa? Karena rasanya sangat enakk… Pertama kali makan perkedel ikan atau bakwan ikan nike sih tepatnya saat diajak sepupuku kak Ferry makan di Jalan Waikeke di pusat kota Manado yang memang terkenal dengan tinutuan dan masakan lainnya. Saat itu kami menyantap tinutuan bersama bakwan ikan nike ini dan nikmatnya masih terasa hingga kini hehe
yummy nian, bisa habis 5 wkwkwk
So sewaktu dalam perjalanan sowan dari rumah saudara di Langowan, melewati rumah makan yang ternyata juga menjual si bakwan or perkedel ikan nike ini, daku pun minta berhenti dan mencoba si bakwan. Sekaligus beli banyakan, 15 buah, dijual seharga Rp 3.000 per buah dan langsung kuicip, dan ternyata, saudara-saudara… rasanya gak enak, hiksss keras dan ikan nikenya kurang berasa, menyesal beli banyak.
Dalam perjalanan solo traveling ke Tomohon, perhentian terakhir adalah terminal Tomohon, jadi saat kuturun di terminal, gak jauh terlihat pasar, pas di depannya malah. Feelingku mengatakan, ini pasar Tomohon, pasar extreme Tomohon, yang ingin kukunjungi saat awal tiba, dan ternyata benar, itu adalah pasar Tomohon yang besar itu. Jadilah daku mampir ke pasar Tomohon dulu dan melihat-lihat, dan kutemukanlah penjual ikan nike. Bakal jadi perkedel / bakwan ikan nike deh pikirku… Per gelas hanya Rp 5.000 jadi kubeli 2 gelas. Kulihat ada penampakan dibungkus daun woka seperti dodol kenari Amurang, setelah kutanyakan, ternyata itu adalah perut ikan cakalang. Langsung terasa enaknya si perut ikan saat disajikan di rumah tanteku di Lapangan (dekat bandara). Segera saja kubeli juga si perut ikan, 5 buah @Rp 10.000.
kecil2 kayak teri or cacing yak hahaha
Oh iya, si ikan nike ini adalah ikan endemis dari danau Tondano, jadi tidak setiap saat ada, beruntung saat aku datang, si ikan nike ini sedang musim. Belakangan kuketahui ternyata ikan nike ini tidak hanya ada di Danau Tondano, di Gorontalo pun ada. Saat ke Bitung, pernah kulihat ada yang menjual ikan nike ini, tapi aku gak tahu apakah dari Danau Tondano juga ataukah ada di Bitung.
Namun ikan nike yang dijual di Pasar Tomohon lebih murah dibanding di tempat lain. Di Pasar Perum. Brimob, yang tidak terlalu jauh dari kampungku, ikan nike dijual seharga Rp 10.000 per gelasnya. Oh iya, harus hati-hati juga saat mengolah ikan nike ini, segera setelah dibeli harus langsung diolah, bila dibiarkan terlalu lama bisa menyebabkan gatal-gatal. Itu menurut Nova, sepupuku. Waktu itu aku beli ikan nike di Pasar Tomohon sekitar jam 12-an gitu. Nah itu ikan kuajak jalan-jalan dulu ke Woloan, Danau Linow dan juga Kawangkoan sebelum akhirnya tiba di rumah jam 10 malam. Langsung masuk freezer. Di jalan memang sudah mulai keluar sih bau amisnya, cuma aku cuek aja, kupikir ya memang ikan khan amis gitu… Besoknya Nova bilang kalau ikan nike gak segera dimasak maka bila diolah dan kita makan maka bisa membuat badan gatal-gatal, so daku gak mau ambil resiko kena gatal-gatal, saat paginya sempat ke Pasar Perum., kebetulan ketemu si ikan nike ini di sana, segera kubeli supaya langsung diolah sepulang dari pasar. Lumayan buat bekal di jalan (itu pas hari terakhirku di Manado, rencana naik Citilink, khan gak dikasih makan tuh)
ternyata ikan nike banyak dijumpai di pasar2 di Manado, ini pas di Pasar Perum, Paniki
Ini resep Bakwan or Perkedel Ikan Nike, sama sih seperti halnya kita membuat bakwan jagung atau bakwan sayur:
Bakwan / Perkedel Ikan Nike
ikan nike halus 2 gelas
3 sendok makan tepung tapioka
1 butir telur
1 batang daun bawang
lada 1/2 sendok makan
garam secukupnya
minyak goreng
Caranya pasti tahu khan? Hanya campur semua lalu goreng deh…
Seandainya di Jakarta ada si ikan nike ini, bisa sering-sering makan deh hehe
Feb 20 lalu diawali dengan pertanyaan mengenai Pepes Ikan yang maknyus, yang kemudian direspon oleh pak BW spt berikut ini:
Senyampang Anda tanya soal pepes ikan, ada baiknya memperhitungkan pepes ikan jenis lain — bukan hanya pepes ikan Sunda:
Pilihan yang ada:
1. Ikan kerapu woku daun (khas Manado, bisa dipesan dari Tinoor Baru di
Gondangdia, Andy Watung Rawasari, Chamu-chamu, atau Cak Tu Ci). Harum dan fresh.
2. Boboto ikan (khas Ternate, ikannya dicincang, dicampur kenari. Maaf, saya tidak tahu bisa beli di mana di Jakarta, tetapi saya punya resepnya).
3. Brengkes patin (khas Palembang, bisa pakai tempoyak alias fermentasi durian, bisa dipesan dari pelbagai rumah makan Palembang).
Be adventurous! Nikmati keanekaragaman kuliner Nusantara.
dilanjutkan dengan japri ke pak BW meminta resep Boboto yang tidak lama kemudian direply, daku pun mempraktekkannya tadi pagi. Sayangnya waktuku tidak banyak sehingga tidak sempat dipepes hiks Tapi ga apa, nanti pulang dilanjut lagi atau kalau sudah keburu habis oleh orang rumah ya dibikin lagi he he he
Rasanya hmmm cobain dehhh… Jadi pengen nyoba bikin Brengkes Patin juga :p
Tambahan kenari itu lho yang bikin rasanya unik 🙂
Bobot Ikan
Ingredients:
400 gram fillet ikan tongkol
100 gram kenari
2 butir telur ayam
3 sdm tepung terigu
2 sdm tepung sagu/maizena
garam
lada putih
1 jeruk nipis, ambil airnya
Directions:
Blender ikan bersama kenari hingga hancur. Campur dengan tepung dan telur ayam hingga rata. Bumbui dengan jeruk nipis, garam dan lada putih. Bila mau pedas, tambahkan cabe pada waktu melumatkan daging ikan dan kenari.
Bungkus adonan dalam daun pisang. Sekitar 2 sendok makan per bungkus. Kukus selama 30 menit
—————————————————————————————————-
Tambahan (ditulis 15 Januari 2014)
Pas bongkar2 resep Primarasa, eh daku menemukan resep Boboto ini, tapi yang Boboto Ayam, ada beberapa perbedaan sih, dicheck aja ya, berikut resepnya:
BOBOTO AYAM
Bahan :
100 gram kenari kupas, goreng hingga kering
100 gram bawang merah, goreng hingga kering
2 potong ampela ayam, rebus, iris kecil-kecil
2 potong hati ayam, rebus, iris kecil-kecil
200 gram daging ayam cincang
7 kuning telur
350 ml santan dari 1/2 butir kelapa
1 sdt merica bubuk
2 sdt garam
30 daun cera (minta)
daun pisang untuk pembungkus
Gerus kenari dan bawang merah kasar-kasar. Campur dengan ampela, hati, ayam cincang, dan kuning telur, aduk. Masukkan santan, merica, garam, dan daun mint. Bungkus kurleb 2 sdm adonan dengan daun pisang, sematkan. Kukuskan hingga masak (kurleb 20 menit).
Request Cakalang Fufu dari my cousin di MDC, langsung aja deh aku bikin Cakalang Fufu Rica. Hmmm aroma asapnya benar2 khas, weekend besok dimasak dengan bunga pepaya ahhh… Kebetulan di pasar dekat rumah selalu ada nie bunga pepaya, tapi harus pagi2 sekali. Kalo kesiangan bisa kehabisan :p
Cakalang Fufu di Pasar Perum atau Tomohon ini ya, lupa aku hahaha eh di Diamond Artha Gading juga kadang ada lho
Haluskan/ulek:
– Cabe merah 15 buah
– Cabe rawit merah 3 buah
– Bawang merah 10 siung
– Bawang putih 3 siung
– Jahe 1 ruas
Lainnya:
– Jahe 1 ruas, dikeprak
– Sereh
– Daun jeruk
– Daun pandan
– Daun kunyit
– Daun kemangi
– Garam secukupnya
– Gula pasir secukupnya
Directions:
Haluskan cabe, bawang dan jahe. Tumis dengan sedikit minyak, masak hingga matang, tambahkan daun2an, beri garam dan gula pasir. Masukkan cakalang yang sudah disuwir-suwir. Aduk2 hingga rata, angkat.
Bandeng Presto ini hasil akhirnya udah lumayan menurutku. Bumbunya sarat dan tulangnya juga empuk tapi kalau bandengnya besar, seperti yang kubuat terakhir ini, gak akan lunak sampai ke tulang2 besarnya yaaa…
Presto bandeng selama 90 menit, dihitungnya dari mulai panci berdesis. Dulu aku pernah bikin beberapa kali tapi karena anakku gak begitu suka jadi males deh bikinnya. Nah belakangan aku bikin lagi, eh Callista doyan, minta nambah malah, jadi semangat lagi bikin si bandeng presto. Bila tidak sempat masak, beli bandeng lalu bersihkan, simpan di freezer, terus kalau tidak sempat mempersiapkan bumbu halus, tinggal beli bumbu halus di pasar, terus masak deh hehehe bisa menggunakan sarangan atau langsung saja diungkep gitu dengan bumbu-bumbunya.
Resep ini untuk 1 kg bandeng isi 3 ekor. Untuk dipresto di panci ISA ukuran 5 liter, pass banget, cenderung sesak malah hehe… Jadi kalau mau bikin bandeng presto agak banyak tinggal dikalikan atau dikira2 saja yaaa bumbunya…
Bandeng Presto
Bandeng Presto :
Bahan :
Bawang putih 15 siung
Bawang merah 25 siung
Ketumbar 1/2 sdt
Kemiri 9 butir
Garam secukupnya
Kunyit 3 cm
Jahe 3 cm
Lengkuas 3 cm
Sereh 2 batang
Daun jeruk 4 lembar
Untuk di panci: daun jeruk, sereh, jahe dan lengkuas yang dimemarkan secukupnya.
Directions:
– Haluskan bumbu2 (kecuali sereh dan daun jeruk)
– Masukkan sebagian bumbu ke dalam bandeng yang telah dibelah.
– Letakkan bandeng di klakat yang berlubang2, susun bandeng dengan cara berselang-seling (kepala-ekor, ekor-kepala)
– Siapkan panci presto, isi dengan air, jangan melebihi klakat
– Masukkan daun jeruk, sereh, jahe dan lengkuas yang telah dimemarkan. Terakhir masukkan klakat yang berisi bandeng. Tutup alat presto.
– Presto bandeng kurang lebih 1,5 jam