Chickpea atau nama lainnya Garbanzo atau Kacang Arab, adalah sejenis legume, sumber protein buat vegan, yang berasal dari Middle East.
Chickpea banyak digunakan dalam kuliner Middle East maupun Mediterania. Misalnya kita kenal dalam hummus atau falafel.
Di Asia, chickpea banyak digunakan dalam masakan India seperti dalam soup, curry, salad, dll. India merupakan penghasil terbesar chikpea, 70% produksi chickpea dunia berasal dari India.
Sementara di Indonesia, chickpea dikenal sebagai kacang arab, oleh-oleh orang yang pulang berhaji. Tapi chickpea yang sudah matang oleh-oleh haji itu ukurannya lebih kecil dari yang biasanya dijual mentah.
Saya penasaran juga sih itu diolahnya bagaimana dan panggangnya itu di suhu berapa karena kacang arab itu oleh-oleh haji itu renyah nyah nyah enakkk…
Saya membuat chickpea milk ini sebagai sumber cairan untuk smoothies. Atau diminum begitu saja.
Chickpea Milk
– Rendam 100 gram chickpea selama semalaman (minimal 8 jam)
– Blender chickpea bersama 1 liter air (perbandingan 1:10 — 1 bagian chickpea : 10 bagian air). Kalau mau chickpeanya lebih banyak, silakan ya, dia akan lebih kental jadinya
– Saring menggunakan cheese cloth atau saringan halus. Ampasnya bisa digunakan untuk campuran membuat bakwan
– Masak chickpea milk (kasih 1 lembar daun pandan supaya wangi) menggunakan api sedang cenderung kecil, kurang lebih 15-20 menit (tergantung besarnya api ya)
– Chickpea milk siap dikonsumsi
– Simpan di kukas bisa tahan 3 hari
Bio Turmeric Water atau air alkali homemade adalah cairan herbal buatan sendiri yang bagus banget buat orca. Karena apa? Karena herbal yang dikandungnya, terutama trio turmeric – ginger – cinnamon, yang semuanya mengandung antioxidant.
Bio Turmeric Water ini cocok untuk diminum sehari-hari, tinggal masukkan kulkas, atau untuk blend green smoothies. Enakkk seger lho…
Membuatnya mudah, dan manfaatnya segudang.
Bio Turmeric Water
source: dr. Elizabeth Subrata
Bahan :
1 sdm turmeric powder (kunyit bubuk)
1 sdm ginger powder (jahe bubuk)
1 sdm cinnamon powder (kayumanis bubuk) – aslinya dari dr. Elizabeth gak pakai kayumanis, ini aku tambahkan sendiri
1 sdm stevia powder
1 pinch black pepper
1 liter air panas, filterd, antioxidant water (bagusnya sih, kalau tidak ada ya air mineral saja)
Dulu pernah kursus kue kering di Nila Chandra, dan instrukturnya memberikan resep Bumbu Spekoek homemade. Belum pernah kucoba buat, tapiii resepnya selalu kusimpan plus aku kombinasikan dengan resep yang kudapat di youtube, lupa euy channelnya siapa.
Aku simpan di sini saja deh, mana tahu besok2 perlu hehe
Bumbu Spekoek
1/2 sdt penuh keninggar (kancel)
25 gram kayumanis bubuk
7 gram cengkeh bubuk
7 gram pala bubuk
7 gram adas bubuk
7 gram kapulaga bubuk
3 gram ketumbar bubuk
3 gram adas batang (peka)
2.5 gram ferlie (bunga pala)
3 gram jahe bubuk
3 gram kulit jeruk kering bubuk
2 lembar daun jeruk
atau semua dalam bentuk butiran/helai, lalu blender halus semuanya, jadi deh bumbu spekoek
Masih kerajinan baking, dan lihat resepnya mbak Ria Icip2 di dapur, jadi pengen eksekusi. Sudah lama juga pengen tahu rasa tepung kue cap Bunga. Yang mahal itu lho. Aku beli di pasar packing 120 gram harganya Rp 30.000. Berarti sekilonya harganya itu Rp 249.000. Tuh mihilll banget khan untuk harga tepung hunkue.
Tapi memang rasanya enak sih, nagasarinya seperti yang dijual di bakery2 gitu… yang bungkus plastik gitu. Jadi setelah adonan masak, dibungkus dengan plastik bening. Adonan tidak dikukus lagi.
Tapi ini aku bikinnya pakai dikukus lagi, sudah jadi kebiasaan aja kali ya hehe dan harapannya supaya lebih awet sih…
Dan ternyata saya lebih suka nagasari dengan bahan tepung hunkue ini, dibanding tepung beras. Jadi kayaknya akan sering2 bikin besok2, masih punya stock si tepung hunkue juga 🙂
Bahan :
3 buah pisang tanduk yg tua/masak, kukus.
100 gr (1 bungkus) tepung Hunkwe cap Boenga
6 gelas (1,25 ltr) santan dari 2 btr kelapa
200 gr gula pasir
1/4 sdt garam
1/2 sdt vanili bubuk
Daun pisang secukupnya.
Cara membuatnya :
Bersihkan (di lap) daun pisang lalu bentuk ukuran persegi (15×17) cm.
Potong2 pisang yang sudah dikukus.
Cairkan tepung hunkwe dengan 1/2 ltr santan, aduk rata.
Sisa santan direbus dengan gula, garam dan vanili sambil diaduk2 supaya santan tidak pecah, masak sampai mendidih.
Masukkan larutan hunkwe, sambil diaduk rata dan masak hingga tanak. Angkat.
Tuang sesendok adonan ke atas daun pisang, beri sepotong pisang dan tutup dengan sedikit adonan lalu bungkus yang rapi.
Kerjakan sampai selesai dan biarkan dingin.
Nagasari siap disajikan.
Catatan :
1 resep ini jadinya sekitar 30 pcs, isinya 2 sdm adonan. Aku beli daun pisang Rp 5.000 dan pas banget, ga kurang daun pisangnya.
Sudah lama sekali aku gak pernah bikin2 kue soes. Perasaan ribet bikin soes, tapi sebenarnya tidak, malah lebih cepat, setelah adonan jadi tinggal dispuit khan cepat. Trus panggang. Tapi kalau pakai vla iya sih lamaan dikitt… Berhubung ponakanku kosongan aja dia doyan, jadilah aku bikin kosongan.
Eh tapi kesempatan lain aku bikin yang vla keju karena masih banyaknya stock Keju Kraft.
100 gr margarine
250 gr air
175 gr tepung terigu
1/2 sdt garam
1/2 sdt baking powder
5 butir telur (300 gr telur utuh, timbang berikut kulit telur) atau 250 gr isi saja. ini rada ribet…tapi lebih tepat!
Cara:
Didihkan air, margarine dan garam aduk hingga margarine larut.
Masukkan tepung terigu, aduk cepat sampai tepung rata, matikan api
Setelah suhu adonan turun, yaitu tidak ada uap panas dan tinggal hangat saja, campurkan telur sedikit demi sedikit sambil di aduk atau di kocok hingga rata.
Masukkan baking powder, aduk rata
Adonan siap di cetak.
VLA KEJU
375 cc susu cair
180 gram keju parut
2 sdm maizena
1 sdm butter
1/2 sdt merica
Cara membuat:
Cairkan maizena dengan sebagian susu cair.
Masak sisa susu cair hingga panas dan timbul riak di pinggiran panci.
masukkan maizena yang dicairkan, aduk rata adonan hingga menjadi adonan yang kental.
Tambahkan keju parut, butter, dan merica. Aduk rata. Siap digunakan.
Lagi pengen bikin Soft Cookies dan ketemu resep ini, dan rasanya beneran enak lho…
Penggunaan oatmeal yang old-fashioned atau kasar akan berpengaruh ke bentuk serta tekstur kue yang lebih krenyes2 kasar gitu… sementara brown sugar membuat adonan lebih kenyal dan rasa lebih enak. Lama pemanggangan berpengaruh pada hasil cookies. Semakin lama maka akan semakin renyah. Sementara untuk mendapatkan soft cookies maka lama pemanggangan lebih cepat dari biasanya.
Kue ini kubuat sebagai oleh-oleh buat sepupuku Ellen di Kupang sana. Jadi saat misua ke sana untuk jemput adik bungsunya yang sakit, aku titip buat Ellen juga.
Hampir lupa kalau pernah bikin kue ini, lupa pula dikasih apa aja hikss tapi aku ikutin sesuai resep sih…
Masih dari bukunya Ny. Liem, kue kering dari buku Ny. Liem ini enak-enak, jadi pas lagi pengen trial cookies aku ambil deh dari buku tersebut.
Havermut Almond Cookies
source: Ny. Liem
Bahan I
200 gram tepung terigu protein sedang
125 gram havermut
125 gram gula bubuk
175 gram almond bubuk
1/2 sdt baking powder
1/2 sdt soda kue
1/2 sdt vanili bubuk
Bahan II
1 butir telur
125 gram margarin
125 gram minyak sayur
Bahan III (campur dan saring) – aku ga pakai
5 kuning telur
1 sdm air
1/2 sdt minyak sayur
2 tetes pewarna kuning telur
Bahan IV
50 gram almond slice
Cara membuat :
Campur dan uleni bahan I menjadi satu hingga rata. Masukkan bahan II, aduk kembali hingga tercampur rata dan adonan dapat dibentuk.
Giling adonan dengan ketebalan 3 mm, cetak dengan ring cutter cookies bentuk hati. Letakkan dan susun di dalam loyang yang telah diolesi dengan sedikit margarin hingga rata.
Olesi permukaan kue dengan bahan III hingga rata, beri dengan bahan IV lalu olesi kembali dengan bahan III.
Panggang ke dalam oven dengan suhu 150 derajat Celcius selama 15 menit, kecilkan suhu oven menjadi 100 derajat Celcius lalu panggang kembali selama 15 menit hingga matang dan kering. Angkat dan dinginkan.
Aku seringnya bikin Sagu Keju, dan memang jualin juga tapi kalau Bangket Keju baru kali ini coba, dan ternyata enakkk….
Bedanya dengan si Sagu Keju, butter yang digunakan tidak sebanyak di resep Sagu Keju jadi tidak begitu enek gitu kalau makan banyak. Ini aja aku udah ngabisin 10 potong hikss gak tahan godaan gak makan ini kukis, padahal aku ga boleh makan makanan olahan banyak2. Habis aku lagi suka ngebaking, susah kalau tidak dicoba makan. Kalau enak pasti banyak makannya hehehe
Bangket Keju
Bahan :
100 gram butter
100 gram margarin
3 kuning telur
225 gram gula bubuk
1/2 sdt vanili bubuk
80 ml susu kental manis
75 gram keju parmesan, parut
75 gram keju cheddar, parut
650 gram tepung tapioka, sangrai
Cara membuat:
Campur dan kocok bahan butter, margarin, dan gula menjadi satu hingga mengembang dan putih. Tambahkan kuning telur, aduk rata.
Masukkan susu kental manis, keju parmesan dan keju cheddar, aduk rata.
Tambahkan tepung tapioka dalam 3-4 tahap, hingga tercampur rata.
Giling adonan dengan ketebalan 3 mm, cetak menggunakan ring cutter cookies berbentuk bunga atau sesuai selera (saya pilih yang gampang aja, bulat2 tindis dengan garpu hahaha)
Panggang dengan suhu 160 derajat Celcius selama kurang lebih 40 menit. Saya menggunakan Big Oven Sico dan tetap putar-putar gitu yaa…
Note: 1 resep di atas jadi 3 toples ukuran 450 gram
Sebagai penyuka kue-kue tradisional, hati kecilku suka bersorak bila menemukan resep baru kue tradisional yang mudah, cepat, dan juga enak.
Kali ini, kebetulan aku melihat youtubenya Eddy Siswanto yang sedang mendemonstrasikan membuat Kue Nagasari ini. Kok kayaknya yummy… dan beneran yummy… tapi aku hanya boleh makan 1 potong aja hikss
Jadi deh aku bikin saat adikku Ultah 10 Juni lalu.
Btw, hari ini hari ke-5 aku terpapar si covid varian delta. Kondisi masih baik-baik saja, hanya batuk serta dahak yang sulit keluar. Sudah minum obat batuk tapi kurang manjur kayaknya (waktu itu fluimucyl kosong), jadi pesan deh di tokped. Mahal juga ya, 1 strip 76rb isi 10 butir. Kata penjualnya bisa sampai hari ini juga. Moga2 deh yaa, dan ke depannya semoga kondisi kami semua baik-baik saja. Amin…
daun pisangnya kurang, aku hanya beli 2000 perak, jadi sisanya di alumunium foil
Kue NagasariÂ
by Ny. Lanny Rustan
Bahan A
250 gram tepung beras (aku pakai merk Rosebrand tapi yang khusus kue2 tradisional)
1 liter santan sedang (600 ml santan kental & 400 ml santan encer) – aku pakai 1 kelapa aja sih untuk 1 resep ini.
Bahan B
300 gram tepung tapioka
300 gram gula pasir
300 ml santan encer
3 gram garam
1 sachet vanili bubuk
12 buah pisang kepok, potong2
daun pisang muda
Cara membuat :
Siapkan daun pisang, potong-potong ukurannya sesuai selera
Campur tepung beras dan santan 1 liter, saring
Masak campuran tepung beras dan santan hingga menggumpal
Campur tepung tapioka, gula pasir, santan encer, garam dan vanili bubuk, aduk rata, saring
Campurkan ke adonan tepung beras dan santan yang menggumpal tadi, aduk hingga benar-benar tercampur rata. Siap untuk dibentuk
Ambil daun pisang, kasih 1-2 sdm adonan, lalu masukkan pisang kepok, lipat seperti membungkus nagasari. Mudah kok melipatnya
Pertama kali tahu Eco Enzyme dari youtube, biasa donk nongkrongin youtube untuk belajar gardening xixixi Iya beberapa bulan terakhir ini aku lagi suka gardening dan sering browsing cara membuat kompos, pemupukan, dll, di youtube, oleh youtube dianggap concern lingkungan kali yaa sehingga otomatis muncul di timeline : video orang membuat eco enzyme. Pas aku lihat, eh kok menarikkkk, cara buatnya mudah dan manfaatnya banyakkk bangettt…
So, setelah banyak meriset Eco Enzyme, 9 Februari lalu mulai donk bikin, dan tanggal 9 Mei sudah panen, banyak banget dapatnya (biar puas donk pakainya xixi dan juga bagi2 ke teman2 dan saudaraku, harapannya mereka juga termotivasi untuk membuat sendiri), aku tempatkan di botol2 aqua bekas gitu.
APA SIH ECO ENZYME ITU?
Eco Enzyme adalah paduan larutan zat organic kompleks yang dibuat dari proses fermentasi sisa organic (kulit buah dan sayur), gula (molasses atau gula merah), dan air. Cairan Eco Enzyme warnanya coklat gelap dan wangi yang segar dan kuat, tergantung bahan pembuatnya juga sih, bila banyak jeruk maka akan lebih wangiii, wangi jeruk pastinya.
Eco Enzyme ditemukan dan dikembangkan di Thailand oleh Dr. Rosukan Poompanvong, yang ternyata si Dr. Rosukan ini telah mengenal serta meriset enzyme tersebut selama lebih dari 30 tahun. Atas penemuan Eco Enzyme tersebut, Dr. Rosukan menerima penghargaan dari FAO PBB. Dr. Joean Oon, Director of the Centre for Naturopathy and Protection of Families in Penang, Malaysia, kemudian membantu menyebar-luaskan pembuatan serta segudang manfaat Eco-Enzyme ini.
PEMBUATAN ECO ENZYME
Sebelumnya, aku sudah siapkan bahan-bahan ini :
1.Wadah fermentasi Eco Enzyme, berupa container bulat besarÂ
Karena aku mau bikin Eco Enzyme sekaligus banyak, jadi aku siapkan tempat yang gede sekalian. Dan aku sering ke Cideng khan tuh, jadi mampir deh ke Lion Star di Jembatan Lima, beli wadah besar beberapa buah, cukup untuk 1-2 kg kulit buah dan sayur
2. Molase (tetes tebu)
Aku beli molase di tokped dan cari yang jumlah besar, 7 kg dalam jerigen gitu dan harganya 75rb, soklah termasuk murah donk. Mungkin ada yang lebih murah lagi, silakan search aja yaa
3.Searching tukang jus buah atau tukang buah terdekat
Kebetulan di pasar dekat rumahku, pasar Koja, ada tukang jus buah yang lumayan rame. Aku beli donk jus buahnya lalu ajak ngobrol2 si abang penjualnya, abangnya ramah ternyata jadi deh bisa dapat banyak sampah buah. Kudu disortir dulu pastinya ya, lalu dibersihkan.
Oh iya karena aku memulung sampah buah dan juga sayur di dalam pasar dalam beberapa kesempatan, jadi setelah sampah-sampah tersebut kudapatkan, kubersihkan lalu kutimbang, trus masuk freezer. Hari lain dapat sampah buah dan sayur lagi, aku bersihkan dan timbang lagi, masuk freezer juga. Jadi freezerku itu penuhnya dengan sampah organik kulit buah dan sayur hahaha
Setelah semuanya siap, mulai deh bebikinan. Mudah lho buatnya.
penampakannya seperti kolak ya, atau rujak? hehehe
RUMUS PEMBUATAN ECO ENZYME:
1 : 3 : 10
1 bagian molase (bisa juga menggunakan gula merah, tapi sayang euy mahal)
3 bagian kulit buah dan sayur (komposisi : 80% kulit buah dan 20% kulit/sampah sayur)
10 bagian air (aku pakai air PAM, mau pakai air AC boleh bangett karena memang bagus)
Jadi misal 1 kg molase:
1 kg molase
3 kg kulit buah/sayur
10 liter air (ini bukan 10 kg air ya, tapi 10 liter air)
Cara membuat:
Di wadah, masukkan kulit buah dan sayur yang sudah dibersihkan
Tambahkan air
Masukkan molase, lalu aduk rata semuanya
Tutup rapat wadah, beri tanggal. Total volume semuanya jangan memenuhi seluruh wadah ya, sekitar 60-70% wadah/sisakan ruang kosong agar Eco Enzyme bisa ‘bernafas’ istilahnya
Tunggu deh hingga 3 bulan kemudian. Selama proses menunggu ini, kita harus perhatikan wadah ya, dalam 8 hari pertama buka tutup wadah sebentar (kalau perlu pasang timer di hp ya karena kalau lupa buka tutup ini, si wadah bisa meledak saking banyaknya gas yang terkumpul, terutama bila menggunakan wadah botol yang tutupnya kecil dan ruang kosong hanya sedikit), lalu tutup lagi. Cukup sekali saja untuk mengeluarkan gas yang ada di dalam wadah. Aku sih keesokan harinya masih belum ada gas yang terbentuk. Dua hari kemudian baru ada gasnya. Lalu dibuka kembali 3 minggu kemudian. Tapi tetap check2 juga wadahnya ya, apabila menggembung pertanda banyak gas jadi buka wadah untuk mengeluarkan gas.
MANFAAT ECO ENZYME
Untuk manfaat si Eco Enzyme ini, banyak banget lho, yang sudah aku aplikasikan ya:
Mencuci sayur dan buah
Karena belakangan aku mengkonsumsi sayur mentah sebagai salad, dan juga buah untuk sarapan, jadi si Eco Enzyme aku pakai setiap hari. Gunanya untuk menghilangkan residu pestisida di sayur atau buah. Aku gunakan 1-2 tutup botol aqua ke dalam sekitar 1 liter air.
Mengepel lantai
Aku pakai sekitar 5 tutup botol aqua ke dalam sedikit air, dan beneran lho lantai bersih tanpa So Klin hehehe
Membersihkan kamar mandi
Ini juga tanpa busa, kinclong lho lantai kamar mandi. Berikan Eco Enzyme secukupnya gitu ya ke lantai
Membersihkan kaca jendela/mobil
Ini sudah aku gunakan juga, bersih sih sih kaca mobilku
Melancarkan pembuangan di toilet
Ini belum kelihatan hasilnya karena memang tidak ada masalah juga dengan pembuangannya. Ini menggunakan ampas Eco Enzyme ya, jadi ampas Eco Enzyme kublender lalu kasih deh ke lubang toilet
Pupuk tanaman
Ini juga aku pakai donk, secara tanamanku banyak, eh ya ga banyak juga sih… tambahkan 1-2 tutup botol aqua ke dalam 1 liter air, terus siram deh ke tanaman. Atau ampas Eco Enzyme kutaruh di sekitar tanah tanaman2ku tapi jangan langsung ke atas batangnya ya, melainkan sekeliling tanaman. Soalnya bisa mati itu tanaman kalau langsung di atas tanamannya
So teman-teman, tunggu apalagi? Langsung persiapkan untuk membuat Eco Enzyme ya, karena manfaatnya banyak bangettt… Dengan membuat Eco Enzyme, kita berkontribusi untuk mengurangi sampah organik, membuat lingkungan lebih baik, juga berhemat pengeluaran bahan-bahan pembersih, dll.