Hipertiroid | Penyakit Hormon Urutan Kedua di Indonesia

Sebulan lebih tidak update website hikss maafkeun yaaa… juga di socmed dll, hanya di tokped dan bukalapak saja yang masih aktif, itu pun slow respond bangetttt… Rasa malas makin mendera setelah November lalu daku dinyatakan positif terkena Hipertiroid.

Duh apa pula itu Hipertiroid? Nama Hipertiroid baru saja akrab di telingaku, setelah test lab dengan TSH dan juga T3 tinggi. Jadi tuh November lalu tiba-tiba saja aku merasakan jantungku berdetak jauh lebih cepat dari biasanya. Walaupun tidak berasa sakit tapi gak nyaman aja, kenapa ya kira-kira ini jantung, kenapa cepat banget, gak seperti biasanya. Hari ketiga setelahnya aku pun memutuskan ke dokter jantung di RS dekat rumah. Ya, rumahku memang dekat banget ke RS Pelabuhan, cukup berjalan kaki saja, kira-kira 5 menitan pun dah sampai RS.

Di RS, perawat memeriksa tekanan darahku dan juga EKG. Hasilnya : 104, rujukan normalnya antara 60-100. Duhhh… pas bertemu dokter, dokter bertanya macam-macam dan berakhir untuk periksa darah lengkap, termasuk TSH dan T3.

Dari dokter jantung aku pun ke dokter di puskesmas untuk meminta rujukan ke dokter mana lagi sebaiknya aku berkonsultasi. Dan dirujuklah daku ke dokter internist (penyakit dalam) di RS yang sama. Aku memilih RS tsb alasannya karena lebih dekat ke rumah saja jadi kalaupun antri bisa pulang ke rumah dulu, asyikk khan hehe Oh iya, aku berobat menggunakan BPJS berbayar dan memang keren banget ya fasilitas kesehatan BPJS itu 🙂 two thumbs up buat mereka-mereka yang memperjuangkannya 🙂

Oh iya, aku juga browsing-browsing donk mengenai si hipertiroid ini, dan bersyukur bisa tahu lebih banyak, makasih om gugel 🙂

-bersambung-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *