Ini requestnya Callista kemarin, ‘mah, mana kuenya?’
Trus kusodorin Bangket Keju
‘ihh bukannn..
‘trus kue apaan?’ marmer cake?
iya, jawab Callista
Akhirnya, baiklah, berhubung mamanya lagi rajin baking, dan bahannya ada semua, jadi bikin deh tadi sore.
Marmer Cake ini suerr enakk, tapi bener pake butter ya, jangan diganti margarin semua hehe
Dan metode mengocok putih telurnya, dikasih gula sedikit-sedikit hingga si putih telur seperti jambul Petruk istilahnya, 1 tahapan sebelum menjadi stiff/kaku. Kalau hand mixer kita angkat, si ujung putih telur akan meleyot turun gitu…
Surprisingly motif marmer cakenya cakeppp, udah aku tulisin yah di point 6, mudah2an besok2 berhasil lagi hehe
So, silakan dicoba yah…
Marmer Cake
Bahan A :
70 gram margarin
140 gram butter
60 gram gula halus (gula pasir diblender)
6 kuning telur
Bahan B:
140 gram tepung protein sedang
30 gram susu bubuk
1/2 sdt baking powder
Bahan C:
5 putih telur
120 gram gula halus
Bahan D:
10 gram coklat bubuk
1 sdm pasta coklat
Cara membuat :
Kocok bahan A (kecuali kuning telur) hingga lembut. Aku menggunakan hand mixer Signora speed 2 selama 10 menitan. Masukkan kuning telur satu persatu.
Masukkan bahan B sambil diayak gitu, aduk rata.
Kocok bahan C, gula halus ditambahkan sedikit demi sedikit, hingga jambul petruk
Masukkan adonan putih telur ke adonan butter+kuning telur
Bahan D : coklat bubuknya beri air panas sedikit, terus aduk hingga tidak bergumpal, beri pasta coklat. Beri adonan kuning sekitar 3/4 bagian, aduk rata.
Ambil adonan kuning dan tuang ke loyang, selanjutnya adonan coklat (tapi tidak sebanyak adonan kuning), beri adonan kuning lagi, dan terakhir adonan coklat. Menggunakan garpu, buat motif marmer dengan melingkar gitu, sekali memutar lalu sekali lagi, tapi usahakan di tengah-tengah motif yang telah dibuat tadi.
Panggang di suhu 190 derajat Celcius selama 45 menit (tergantung oven masing2 ya, aku pakai Big Oven SICO).
Lagi pengen makanan Korea, jadi deh nongkrongin youtubenya Maangchi. Aku suka banget gayanya Maangchi, lucuu hehehe trus resepnya dia kelihatan enak2 gituuu…
Yachaejeon ini menurut Maangchi agak crunchy bagian atas dan pinggirannya, tapi pas aku buat kok enggak ada crunchynya ya, apa ketebalan atau kurang minyak? Tapi sih enakkk, minyak yang digunakan ga banyak dan si bakwan gak terendam minyak banyak seperti kita menggoreng bakwan gitu…
Enaknya lagi, ga usah bikin bumbu halus seperti kita membuat bakwan, cukup garam, tapi aku tetap donk tambah merica hehehe
Penambahan si ubi merah unik lho dan ternyata si ubi bisa cepat lunak karena dipotong bentuk korek api gitu, eh aku parut gitu sih jadi ga capek hahaha
Btw aku lihat resep ini di youtubenya Devina Hermawan juga, tapi dia pakai kentang instead of ubi dan juga bumbunya udah dimodif gitu…
Yachaejeon
source: Youtube Maangchi
Bahan :
4 helai daun bawang, potong2 ukuan 1 inch
1 batang leek (aku ga pakai, ga punya, mihil pula tapi bagus buat kesehatan)
1 buah zucchini
1 buah wortel, serut memanjang (ini aku tambahkan sendiri)
1/3 bawang bombay, iris tipis
1/2 ubi merah, serut memanjang
5 buah mushroom, potong2
3/4 cup tepung terigu serbaguna
secukupnya garam
3/4 air
Membuatnya mudah saja, tinggal campur semua bahan terus digoreng dengan sedikit minyak, menggunakan wajan anti lengket. Seperti kita membuat telur dadar gitu, terus dibalik…
Aku seringnya bikin Sagu Keju, dan memang jualin juga tapi kalau Bangket Keju baru kali ini coba, dan ternyata enakkk….
Bedanya dengan si Sagu Keju, butter yang digunakan tidak sebanyak di resep Sagu Keju jadi tidak begitu enek gitu kalau makan banyak. Ini aja aku udah ngabisin 10 potong hikss gak tahan godaan gak makan ini kukis, padahal aku ga boleh makan makanan olahan banyak2. Habis aku lagi suka ngebaking, susah kalau tidak dicoba makan. Kalau enak pasti banyak makannya hehehe
Bangket Keju
Bahan :
100 gram butter
100 gram margarin
3 kuning telur
225 gram gula bubuk
1/2 sdt vanili bubuk
80 ml susu kental manis
75 gram keju parmesan, parut
75 gram keju cheddar, parut
650 gram tepung tapioka, sangrai
Cara membuat:
Campur dan kocok bahan butter, margarin, dan gula menjadi satu hingga mengembang dan putih. Tambahkan kuning telur, aduk rata.
Masukkan susu kental manis, keju parmesan dan keju cheddar, aduk rata.
Tambahkan tepung tapioka dalam 3-4 tahap, hingga tercampur rata.
Giling adonan dengan ketebalan 3 mm, cetak menggunakan ring cutter cookies berbentuk bunga atau sesuai selera (saya pilih yang gampang aja, bulat2 tindis dengan garpu hahaha)
Panggang dengan suhu 160 derajat Celcius selama kurang lebih 40 menit. Saya menggunakan Big Oven Sico dan tetap putar-putar gitu yaa…
Note: 1 resep di atas jadi 3 toples ukuran 450 gram
Pais Waluh Habang adalah camilan khas Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Bentuk maupun cara membuatnya sama dengan nagasari, hanya bedanya berwarna kuning karena menggunakan labu kuning dan polos saja tidak ada isian pisang di dalamnya.
Tapi karena kebetulan punya pisang tanduk, jadi saya pakai isian pisang, mirip nagasari benar deh hehehe rasanya lembut, legit dan juga manis. Untuk resep ini menurut saya manisnya pas, bila suka manis bisa tambahkan gulanya.
aku baru lihat lagi ternyata buku resep ini dulunya tuh mamaku alm. yang beli. Kami ikut demo masaknya Sedap di hotel Horizon, Bekasi dan saat itu hostnya adalah Krisna Mukti. Mamaku bela-belain ngantri demi mendapatkan tanda-tangan Krisna Mukti di buku tsb. Ya ampunn aku jadi teringat mama hikss
Pais Waluh Habang
(sumber: Kue-Kue Indonesia by Yasaboga)
Bahan :
500 gram labu kuning
200 gram tepung beras
50 gram tepung tapioka
175 gram gula pasir
500 cc santan dari 1 ½ butir kelapa (saya : 1 butir kelapa)
10 mata nangka, potong 1×1 cm (saya gak pake, ganti pisang tanduk, kebetulan punya)
daun pisang secukupnya
Cara membuat :
Kupas labu kuning, potong-potong, kukus sampai matang. Saya kukus dulu baru kupas kulitnya, karena lebih mudah.
Haluskan campur dengan gula, garam, dan tepung beras dan tepung tapioca, tuangi santan, aduk rata.
Masak adonan dengan api sedang hingga adonan kental.
Ambil 3-4 sdm adonan, bungkus dengan selembar daun pisang (seperti nagasari) beri potongan pisang tanduk. Kukus lebih kurang 20 menit hingga matang.
Sebagai penyuka kue-kue tradisional, hati kecilku suka bersorak bila menemukan resep baru kue tradisional yang mudah, cepat, dan juga enak.
Kali ini, kebetulan aku melihat youtubenya Eddy Siswanto yang sedang mendemonstrasikan membuat Kue Nagasari ini. Kok kayaknya yummy… dan beneran yummy… tapi aku hanya boleh makan 1 potong aja hikss
Jadi deh aku bikin saat adikku Ultah 10 Juni lalu.
Btw, hari ini hari ke-5 aku terpapar si covid varian delta. Kondisi masih baik-baik saja, hanya batuk serta dahak yang sulit keluar. Sudah minum obat batuk tapi kurang manjur kayaknya (waktu itu fluimucyl kosong), jadi pesan deh di tokped. Mahal juga ya, 1 strip 76rb isi 10 butir. Kata penjualnya bisa sampai hari ini juga. Moga2 deh yaa, dan ke depannya semoga kondisi kami semua baik-baik saja. Amin…
daun pisangnya kurang, aku hanya beli 2000 perak, jadi sisanya di alumunium foil
Kue Nagasari
by Ny. Lanny Rustan
Bahan A
250 gram tepung beras (aku pakai merk Rosebrand tapi yang khusus kue2 tradisional)
1 liter santan sedang (600 ml santan kental & 400 ml santan encer) – aku pakai 1 kelapa aja sih untuk 1 resep ini.
Bahan B
300 gram tepung tapioka
300 gram gula pasir
300 ml santan encer
3 gram garam
1 sachet vanili bubuk
12 buah pisang kepok, potong2
daun pisang muda
Cara membuat :
Siapkan daun pisang, potong-potong ukurannya sesuai selera
Campur tepung beras dan santan 1 liter, saring
Masak campuran tepung beras dan santan hingga menggumpal
Campur tepung tapioka, gula pasir, santan encer, garam dan vanili bubuk, aduk rata, saring
Campurkan ke adonan tepung beras dan santan yang menggumpal tadi, aduk hingga benar-benar tercampur rata. Siap untuk dibentuk
Ambil daun pisang, kasih 1-2 sdm adonan, lalu masukkan pisang kepok, lipat seperti membungkus nagasari. Mudah kok melipatnya
Pertama kali tahu Eco Enzyme dari youtube, biasa donk nongkrongin youtube untuk belajar gardening xixixi Iya beberapa bulan terakhir ini aku lagi suka gardening dan sering browsing cara membuat kompos, pemupukan, dll, di youtube, oleh youtube dianggap concern lingkungan kali yaa sehingga otomatis muncul di timeline : video orang membuat eco enzyme. Pas aku lihat, eh kok menarikkkk, cara buatnya mudah dan manfaatnya banyakkk bangettt…
So, setelah banyak meriset Eco Enzyme, 9 Februari lalu mulai donk bikin, dan tanggal 9 Mei sudah panen, banyak banget dapatnya (biar puas donk pakainya xixi dan juga bagi2 ke teman2 dan saudaraku, harapannya mereka juga termotivasi untuk membuat sendiri), aku tempatkan di botol2 aqua bekas gitu.
APA SIH ECO ENZYME ITU?
Eco Enzyme adalah paduan larutan zat organic kompleks yang dibuat dari proses fermentasi sisa organic (kulit buah dan sayur), gula (molasses atau gula merah), dan air. Cairan Eco Enzyme warnanya coklat gelap dan wangi yang segar dan kuat, tergantung bahan pembuatnya juga sih, bila banyak jeruk maka akan lebih wangiii, wangi jeruk pastinya.
Eco Enzyme ditemukan dan dikembangkan di Thailand oleh Dr. Rosukan Poompanvong, yang ternyata si Dr. Rosukan ini telah mengenal serta meriset enzyme tersebut selama lebih dari 30 tahun. Atas penemuan Eco Enzyme tersebut, Dr. Rosukan menerima penghargaan dari FAO PBB. Dr. Joean Oon, Director of the Centre for Naturopathy and Protection of Families in Penang, Malaysia, kemudian membantu menyebar-luaskan pembuatan serta segudang manfaat Eco-Enzyme ini.
PEMBUATAN ECO ENZYME
Sebelumnya, aku sudah siapkan bahan-bahan ini :
1.Wadah fermentasi Eco Enzyme, berupa container bulat besar
Karena aku mau bikin Eco Enzyme sekaligus banyak, jadi aku siapkan tempat yang gede sekalian. Dan aku sering ke Cideng khan tuh, jadi mampir deh ke Lion Star di Jembatan Lima, beli wadah besar beberapa buah, cukup untuk 1-2 kg kulit buah dan sayur
2. Molase (tetes tebu)
Aku beli molase di tokped dan cari yang jumlah besar, 7 kg dalam jerigen gitu dan harganya 75rb, soklah termasuk murah donk. Mungkin ada yang lebih murah lagi, silakan search aja yaa
3.Searching tukang jus buah atau tukang buah terdekat
Kebetulan di pasar dekat rumahku, pasar Koja, ada tukang jus buah yang lumayan rame. Aku beli donk jus buahnya lalu ajak ngobrol2 si abang penjualnya, abangnya ramah ternyata jadi deh bisa dapat banyak sampah buah. Kudu disortir dulu pastinya ya, lalu dibersihkan.
Oh iya karena aku memulung sampah buah dan juga sayur di dalam pasar dalam beberapa kesempatan, jadi setelah sampah-sampah tersebut kudapatkan, kubersihkan lalu kutimbang, trus masuk freezer. Hari lain dapat sampah buah dan sayur lagi, aku bersihkan dan timbang lagi, masuk freezer juga. Jadi freezerku itu penuhnya dengan sampah organik kulit buah dan sayur hahaha
Setelah semuanya siap, mulai deh bebikinan. Mudah lho buatnya.
penampakannya seperti kolak ya, atau rujak? hehehe
RUMUS PEMBUATAN ECO ENZYME:
1 : 3 : 10
1 bagian molase (bisa juga menggunakan gula merah, tapi sayang euy mahal)
3 bagian kulit buah dan sayur (komposisi : 80% kulit buah dan 20% kulit/sampah sayur)
10 bagian air (aku pakai air PAM, mau pakai air AC boleh bangett karena memang bagus)
Jadi misal 1 kg molase:
1 kg molase
3 kg kulit buah/sayur
10 liter air (ini bukan 10 kg air ya, tapi 10 liter air)
Cara membuat:
Di wadah, masukkan kulit buah dan sayur yang sudah dibersihkan
Tambahkan air
Masukkan molase, lalu aduk rata semuanya
Tutup rapat wadah, beri tanggal. Total volume semuanya jangan memenuhi seluruh wadah ya, sekitar 60-70% wadah/sisakan ruang kosong agar Eco Enzyme bisa ‘bernafas’ istilahnya
Tunggu deh hingga 3 bulan kemudian. Selama proses menunggu ini, kita harus perhatikan wadah ya, dalam 8 hari pertama buka tutup wadah sebentar (kalau perlu pasang timer di hp ya karena kalau lupa buka tutup ini, si wadah bisa meledak saking banyaknya gas yang terkumpul, terutama bila menggunakan wadah botol yang tutupnya kecil dan ruang kosong hanya sedikit), lalu tutup lagi. Cukup sekali saja untuk mengeluarkan gas yang ada di dalam wadah. Aku sih keesokan harinya masih belum ada gas yang terbentuk. Dua hari kemudian baru ada gasnya. Lalu dibuka kembali 3 minggu kemudian. Tapi tetap check2 juga wadahnya ya, apabila menggembung pertanda banyak gas jadi buka wadah untuk mengeluarkan gas.
MANFAAT ECO ENZYME
Untuk manfaat si Eco Enzyme ini, banyak banget lho, yang sudah aku aplikasikan ya:
Mencuci sayur dan buah
Karena belakangan aku mengkonsumsi sayur mentah sebagai salad, dan juga buah untuk sarapan, jadi si Eco Enzyme aku pakai setiap hari. Gunanya untuk menghilangkan residu pestisida di sayur atau buah. Aku gunakan 1-2 tutup botol aqua ke dalam sekitar 1 liter air.
Mengepel lantai
Aku pakai sekitar 5 tutup botol aqua ke dalam sedikit air, dan beneran lho lantai bersih tanpa So Klin hehehe
Membersihkan kamar mandi
Ini juga tanpa busa, kinclong lho lantai kamar mandi. Berikan Eco Enzyme secukupnya gitu ya ke lantai
Membersihkan kaca jendela/mobil
Ini sudah aku gunakan juga, bersih sih sih kaca mobilku
Melancarkan pembuangan di toilet
Ini belum kelihatan hasilnya karena memang tidak ada masalah juga dengan pembuangannya. Ini menggunakan ampas Eco Enzyme ya, jadi ampas Eco Enzyme kublender lalu kasih deh ke lubang toilet
Pupuk tanaman
Ini juga aku pakai donk, secara tanamanku banyak, eh ya ga banyak juga sih… tambahkan 1-2 tutup botol aqua ke dalam 1 liter air, terus siram deh ke tanaman. Atau ampas Eco Enzyme kutaruh di sekitar tanah tanaman2ku tapi jangan langsung ke atas batangnya ya, melainkan sekeliling tanaman. Soalnya bisa mati itu tanaman kalau langsung di atas tanamannya
So teman-teman, tunggu apalagi? Langsung persiapkan untuk membuat Eco Enzyme ya, karena manfaatnya banyak bangettt… Dengan membuat Eco Enzyme, kita berkontribusi untuk mengurangi sampah organik, membuat lingkungan lebih baik, juga berhemat pengeluaran bahan-bahan pembersih, dll.
Gak sengaja aku berkenalan dengan si Sagun ini, dan kini malah jadi kedoyananku, buat ngemil2 gitu hehe
Aku tuh saat suka-sukanya pada satu jenis makanan yang kubuat, maka aku akan terus membuatnya hingga bosan xixixi dan karena aku suka sagon bubuk, jadi aku bikin terus sampaiiiii, ga sampai bosan sih, tapi sampai aku gak boleh makan gula banyak2 hikss sedihhh, jadi ga bisa sering2 makan si Sasagun ini.
Menurut wikipedia, Sasagun adalah makanan ringan tradisional khas batak. Makanan ini diproduksi dari tepung beras yang digongseng dengan kelapa dan dicampur dengan gula merah/aren. Soal rasa bisa dicampur dengan nenas atau durian, kacang atau sesuai dengan selera.
Wah campur nenas, durian, atau kacang, bakal tambah enak deh rasanya. Ga sabar rasanya kapan2 pengen coba bila dicampur nenas, durian atau kacang, sayang waktunya belum memungkinkan…
Aku simpan di sini saja ya resepnya, silakan buat yang mau buat 🙂 ini resep hasil trial2 aku setelah berkali-kali membuatnya, plus dengan bantuan Tetty juga yang sudah share tips2 untuk membuat sagon bubuk yang enak, yaitu kelapanya dibanyakin supaya lebih gurih hehe
ini sasagun camilanku, bisa habis sendiri hanya dalam waktu beberapa hari lol
Sasagun
Bahan :
1 kg tepung beras (aku menggunakan tepung beras Rosebrand yang kualitas bagus, tepung khusus untuk kue-kue basah gitu)
2 buah kelapa sedang ukuran besar
600 gram gula aren, disisir kecil2 gitu (500 gram sudah cukup manis sebenarnya)
Cara membuat :
Sangrai tepung beras, tambahkan daun pandan supaya wangi. Sisihkan.
Sangrai kelapa. Dengan api kecil ke sedang ya, sisihkan.
Campur kedua bahan, tambahkan gula aren, lalu sangrai kembali hingga konsistensi yang diinginkan.
Lebaran lalu, pas hari Lebaran-nya, saking gak sempat2, akhirnya aku sempatkan membuat cookies ini, Scotland Havermout Cookies. Buat kasih ke beberapa tetanggaku yang Lebaran-an.
Kebetulan bahan-bahan dan juga toples masih ada. Dan punya havermut juga, baru beli sih di Club Sehat, rencana mau buat breakfast gitu si havermut…
Resep ini kuambil dari Kue Kering Klasik, Resep Andalan Ny. Liem, dan ini recommended enak lho kuenya. Kapan2 aku bikin lagi ahhh
Tapi karena aku pemalas dot com, bentuk kuenya cari yang paling gampang dibentuk aja, yaitu yang menggunakan garpu hahaha ga pake cetakan macam2 dan juga cepat. Basically segala macam kue bisa dibuat dengan bentuk tersebut, jadi selalu kugunakan dalam membuat cookies baru yang sekiranya kelihatan rumit membuatnya LOL
Eh tapi 1 sih kekurangannya, oatmeal yang kubeli hanya yang kemasan 250 gram, sementara aku membuat 2 resep, dan aku lupa tambahkan 50 gram tepung jadi agak rapuh kuenya xixi besok2 gak dilupakan deh…
ini panampakan aslinya
Scotland Havermut Cookies
Bahan I
125 gram mentega
75 gram margarin
100 gram gula bubuk
1 sdt emplex (aku skip)
1/2 sdt vanili bubuk
2 kuning telur
Bahan II
2 sdm fresh cream (aku skip)
40 gram keju parmesan
40 gram almond bubuk
150 gram havermut, haluskan
Bahan III
1 sdt baking powder
125 gram tepung terigu protein sedang
Bahan IV (buat olesan) – ini aku skip karena pengen cepat dan hemat xixixi
5 kuning telur
1 sdm air
1/2 sdt minyak sayur
2 tetes pewarna kuning telur
Bahan V – ini juga aku skip, walau punya kismis #hadeuhh
ceri merah dan hijau secukupnya, potong kecil
kismis secukupnya, potong kecil
Cara membuat:
Campur dan kocok bahan I menjadi satu hingga mengembang dan putih. Tambahkan bahan II, aduk rata.
Masukkan bahan III sedikit demi sedikit, aduk perlahan dengan spatula hingga tercampur rata.
Masukkan adonan ke dalam kantong plastik segi tiga yang telah diberi mata spuit, semprotkan adonan ke dalam loyang yang telah diolesi dengan sedikit margarin hingga rata berbentuk zig-zag.
Olesi permukaan kue dengan bahan IV hingga rata, taburi dengan bahan V.
Panggang ke dalam oven dengan suhu 150 derCel selama 15 menit, kecilkan suhu oven menjadi 100 derCel lalu panggang kembali selama 15 menit hingga matang dan kering. Angkat dan dinginkan. (Ini tergantung oven yang digunakan ya, untuk baking cookies dalam jumlah banyak saya biasanya menggunakan oven dengan suhu 150 derCel dan tetap di suhu itu hingga matang, bila pakai suhu 100 derCel akan lama sekali matangnya itu cookies).
Dalam rangka nyetok putih telur, jadilah aku bikin Lapis Malang ini. Jadi khan aku lagi bikin Cheese Button, nah biasanya glazur putih telur si CB ini suka kurang, daripada tiap kali kurang ambil telur baru (bisa sampai 3 butir kepakenya) lebih baik aku bikin kue yang banyak kuning telurnya khan… jadi putih telurnya bisa aku gunakan untuk si CB.
Biasanya sih aku ga pernah kekurangan putih telur karena pasti khan bikin kastengels, tapi kali ini bikin kastengelsnya belakangan, jadi deh kekurangan putel hehe
Lapis Malang ini bikinnya seadanya aja, dengan selai blueberry sisaan. Untung jadinya bagus juga xixi
Lapis Malang
source: @fen.z
Bahan Lapisan Kuning
15 kuning telur
2 putih telur (ini aku tambahkan sendiri)
80 gram gula pasir
60 gram terigu protein rendah
10 gram susu bubuk
10 gram tepung maizena
150 gram mentega dingin (ini aku mix dengan margarin) + 2 sdm susu kental manis
1sdm rum (optional, aku ga pake)
1 sdt vanilla extract (optional, aku pakai larome)
Bahan Lapisan Coklat (bahan sama dengan di atas, hanya tambahkan coklat bubuk dan kurangi tepung sejumlah coklat bubuk tersebut)
15 kuning telur
2 putih telur (ini aku tambahkan sendiri)
60 gram gula pasir
60 gram terigu protein rendah
20 gram coklat bubuk + 1 sdm pasta coklat kalau ada
10 gram susu bubuk
10 gram tepung maizena
150 gram mentega dingin (ini aku mix dengan margarin) + 2 sdm susu kental manis
1sdm rum (optional, aku ga pake)
1 sdt vanilla extract (optional, aku pakai larome)
Cara membuat :
Siapkan 3 loyang ukuran 22×22 cm (ini aku bingung juga kenapa 3 loyang padahal di gambarnya cuma 2 loyang, lapis malang khan memang cuma 2 loyang) sementara aku sendiri menggunakan 2 loyang ukuran 37×25 cm.
Kocok mentega sampai mengembang dan ringan, masukkan vanilla agar harum, campur rata.
Kocok telur dan gula hingga mengembang dan kental. Lalu masukkan terigu, maizena, susu bubuk yang sudah diayak, mixer sampai rata sebentar.
Terakhir masukkan mentega kocoknya, aduk rata kemudian tuang ke loyang.
Panggang dengan suhu api bawah 180-190 derajat Celcius, dan suhu api atas 170 derajat Celcius, selama kurang lebih 20 menit.
Langsung keluarkan kue dari loyang, biarkan dingin di cooling rack. Setelah dingin, oles selai strawberry atau blueberry dan ditumpuk jadi 2 lapis.
Deskripsi TRURICH King Barbeque – Air Fryer Oven Multi Fungsi. King Barbeque TRURICH adalah Air Fryer terbesar (bisa untuk kebutuhan rumah tangga dengan keluarga besar ataupun untuk usaha) yang juga multi fungsi air fryer yang bisa memanggang aneka kebutuhan non-frying Sahabat.
Tidak hanya memanggang ayam, ikan, crispy pork, namun juga seekor Duck Peking berukuran besar pun bisa.
Beberapa menu di King Barbeque yang tidak terdapat di Air Fryer lainnya, seperti :
Dehydrate : menu untuk memanggang buah untuk dijadikan keripik, misalnya membuat keripik apel, keripik pisang, dll
Defrost : menu untuk mencairkan bahan makanan beku dari freezer
Vegetable : menu untuk memanggang sayuran
Keep Warm : menu untuk membuat makanan yang telah dimasak tetap hangat
King Barbeque tampil dengan 16 menu pilihan :
Steak
Shrimp
Pizza
Bake
Popcorn
Toast
Keep Warm
Dehydrate
Drumstick
Fries
Rotisserie
Fish
Grill
Chicken/Duck
Defrost
Vegetables
King Barbeque TRURICH adalah air fryer oven yang berkapasitas besar (16 liter) sehingga cocok untuk kebutuhan keluarga besar. Harga memang sedikit mahal karena kapasitasnya yang besar dan juga fungsinya yang banyak.
Didesain dengan interior berbahan dasar stainless steel dan dengan 8 aksesoris untuk memaksimalkan penggunaannya.
Dengan King Barbeque TRURICH, Sahabat bisa memasak aneka masakan sedap dan sehat tanpa menggunakan minyak sama sekali ataupun sedikit minyak. Dengan menu otomatis dan bila belum ada di menu, bisa diatur sendiri suhu maupun waktu memasaknya.