Edisi Photo ceritanya, jadi resepnya menyusul ya he he
Memenuhi janjiku, ini ya resep tahunya. Minggu lalu beberes ceritanya eh ketemu juga ini resep. Aku pernah coba bikin, tapi karena tidak ada cetakan tahu jadi aku pakai wadah yang biasa untuk kendurian/slametan itu lhooo, yang anyaman gitu, apa ya namanya. Jadi juga tahuku, dan rasanya uenakkkkk he he he berasa sekali kedelainya. Sayang tidak ada cetakan tahu, kalau ada, aku pasti akan bikin lagi….
Ingredients:
Bahan I:
Kacang kedelai 1 kg (pilih yg lokal saja, lebih kecil tapi lebih bagus)
Air 6 liter
Bahan II:
10 cc bibit tahu/cuka tahu
4 liter air
Bisa dicari di Toko Bahan Kimia, atau kalau mau, bisa juga dengan air jeruk nipis
Directions:
– Rendam kedelai dengan air dingin selama 8 jam. Perendaman dapat juga dilakukan dengan menambahkan air panas 50 derajat Celcius selama 5 jam, kemudian cuci bersih, tiriskan.
– Blender kedelai hingga halus dengan menambahkan air sebanyak 6 liter.
– Saring sari kedelai supaya ampas tidak ikut.
– Masak sari kedelai sampai mendidih, angkat.
– Dinginkan sampai mencapai suhu 10-30 derajat Celcius. Jangan aduk2 adonan, biarkan saja di suhu ruang. Kira-kira 10-15 menit.
– Tambahkan bahan II sedikit demi sedikit hingga menggumpal, kemudian tunggu sampai gumpalan terpisah dari air (kira-kira 5 menit).
– Siapkan cetakan kayu yang berlubang-lubang, lalu beri alas kain saringan (kain blacu). Tuang gumpalan tahu ke dalam cetakan, ratakan, kemudian tutup dengan kain.
– Kemudian tekan sampai terbentuk tahu yang padat dan air tahu keluar. Tahu yang sudah jadi dipotong-potong kemudian rendam dalam air.
– Tahu siap dikonsumsi.
Note:
Air perasan tahu dapat digunakan sebagai bibit tahu, setelah disimpan 3 hari.