Yup, Pernahkah Kamu Merasa Sangat Ketakutan? Jujur saya pernah… dan itu baru-baru saja, tepatnya hari Jumat lalu, sewaktu di dalam pesawat terbang dalam perjalanan dari Jakarta ke Solo. Bisa dibilang, perjalanan dengan maskapai Citilink tersebut adalah yang terburuk dibanding perjalanan2 saya lainnya. Memang sih saya gak banyak traveling menggunakan pesawat terbang, seumur hidup saya ini, ke luar negeri hanya 3x, Manado 2x, Makassar, Kendari, dan terakhir ke Solo (bener2 gak banyak khan hehe). Jadi ceritanya teman saya mengajak saya untuk ke Solo untuk mendemokan mixer Bosch yang saya jual, beliau juga yang menyarankan untuk naik pesawat karena beda tipis dengan kereta. Kebetulan dapat harga promo, pp hanya 500rb-an. So, kenapa tidak?
Jadi hari Jumat itu kami bertemu di bandara Halim PK, dan kami naik Citilink yang berangkat pukul 14.10, perjalanan hanya 1 jam lebih 10 menit. Pesawat take-off dengan mulus, walaupun saat berangkat mendung dan mulai gerimis. Setelah kurang lebih 30 menit di atas, cuaca terlihat cerah dan gumpalan awan terlihat putih. Namun tiba-tiba kami seperti dihempaskan, seolah-olah posisi pesawat turun dan turunnnn… ada kali 1 detik… setelahnya tenang, lalu terhempas lagi. Teman saya, Madam Sisca langsung memegang tangan saya, dan komat-kamit berdoa. Dia terlihat ketakutan sekali. Sementara saya? Takut juga donk tapi saya coba berani2in hehe dan saya coba mengalihkan perhatian Madam Sisca dengan menerangkan buku yang sedang saya baca. Saat itu saya membaca buku “Marketing Revolution”-nya pak Tung Desem Waringin. Sembari saya berusaha menenangkan Madam, “tenang Madam… hanya sebentar kok”. Padahal dalam hati saya juga takutttt… mencoba fokus membaca tapi sebenarnya pikiran tidak di sana, mencoba berbicara tapi kelihatan tidak yakin. Saat kami separuh bisa menguasai perasaan, kembali kami dihempaskan, duhhhh serem bangetttt… Seorang ibu yang sedang menggendong anaknya berteriak dan suaminya di sebelahnya menepuk2 pundak ibu tersebut, berusaha menenangkannya.
Saya jadi paham bagaimana rasanya kondisi seseorang yang ketakutan. Madam sampai bilang, “kayaknya kita pulang naik kereta aja ya”, sebenarnya saya juga setuju tapi diam aja hahaha Tapi sih saat pulang kami tetap stick to the schedule, naik Citilink hahahaha sayang mengeluarkan uang lagi, dan juga kami positive thinking saja, bahwa hal tersebut tak akan terjadi saat pulang nanti. Tapi kenyataannya, tetap terjadi dan syukurlah hanya sekali saja.
Barusan saya browsing, apakah yang kami alami itu adalah Turbulensi Level 1? Atau Level 1/2? Kami gak tahu juga, tapi menurut Madam Sisca saat dia di toilet, penumpang lain pun membicarakannya. Mereka mengira pilotnya mungkin masih baru (saya juga mengira demikian, tebakan saya, masih umur 30-an wkwkwk)
Nah, itu pengalaman saya saat merasa sangat ketakutan, ya takut jatuh dari pesawat, takut mati intinya… Hal yang wajar khan? namanya juga manusia hehe Itu ceritaku, bagaimana dengan teman-teman?