Jual SICO Big Oven di Karawang – ya bila Sahabat berlokasi di Karawang terus mau beli Big Oven-nya Sico, jangan kuatir bisa diantar dan COD di tempat kok, terkena ongkos kirim tapi ya.
Tapi saat April lalu aku mengantar SICO Big Oven di Karawang, pemesannya (mbak Susan) malah sudah transfer terlebih dahulu, tinggal tunggu barangnya. Puji Tuhan mbak Susan percaya padaku.
Awal April lalu adalah saat-saat awal diberlakukannya PSBB karena covid, namun aku harus mondar-mandir melakukan pengiriman barang, ya seputar Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi, dan pernah ke Bogor dan Cikarang juga.
Aku membuat jurnal harian seperti ini, yang bila terkena covid aku akan tahu pas saat di mana (semoga tidak ya, karena bagi pengidap HT sepertiku, kalau terkena covid akan bahaya sekali dan bisa end-up tak tertolong). Momen saat aku berinteraksi dengan orang lain / sekitarnya adalah saat ke toilet yang seringnya di minimarket atau pom bensin, saat memesan makanan, saat bertanya kala nyasar, namun tak lupa aku membawa hand sanitizer dan desinfektan pun tersedia di mobil.
Sabtu, 18 April
- Pluit (Hartini) : antar oven luxia
- Jatinegara Baru (Yuli) : antar oven duo + mixer with bowl. Di sini ada customerku yang waktu itu minta demokan bikin roti, tapi lupa di Jalan apa hehehe
- Jatibening (Endah) : antar oven la belle, maunya COD
- Metland Tambun (Reni) : antar oven la belle. Reni ini adalah tetangganya teman SMP-ku Hartini, rumahnya depan-depanan, dan aku mampir sebentar ke rumah Hartini, numpang pipis hehehe untung dia memperbolehkan aku masuk.
Pulangnya udah malam, lapar donk, mampir deh di Solaria depan Metland, take away dan makan di mobil. Tapi salahnya aku, berhenti untuk makan di tempat sepi agak gelap dan ga nyalain lampu hazard, wkwkwk sampai kaget ada yang ketuk jendela mobil, ‘nunggu siapa?’ langsung ngacir trus berhenti depan transmart deh, lebih terang. Maklum aku ga begitu familiar wilayah sana, pernah sih beberapa kali ke sana tapi beneran ga tahu spot-spot strategis buat berhenti rehat… sekarang jadi tahu dan ga akan lagi berhenti di tempat remang2 wkwkwk gak kepikiran buat berhenti di pom bensin hikss oon-nya yaa…
Btw sewaktu otw ke Karawang, ada satu peristiwa yang masih membuatku bertanya-tanya sampai saat ini. Jadi aku minta saudaraku Mada untuk menemaniku ke Karawang, kalau sendirian khan bete juga yah secara lumayan jauh hehehe jadilah Mada yang waktu itu bisanya setelah nemenin ponakannya berobat di RSCM janjian bertemu di Burger King Salemba, sekalian makan siang dulu, makan di mobil tentunya.
Selesai makan kita langsung ke Karawang, pake acara nyasar di jalan tol hahaha terus akhirnya keluar Pasirmahi, ke kanan tol lewat Cikarang – Delta Mas dan Meikarta lalu ke kiri tol lewat Jalan Raya Terusan Kalimalang.
Saat di Cikarang, aku khan pakai google maps (in English settingan HPku), terus kita ngobrol2 soal rumahnya Sophia Latjuba. Ceritanya aktris Sophia Latjuba memesan Oven Duo-nya Signora melalui https://www.tokopedia.com/kaliskukis terus aku cerita soal rumahnya di Cipete yang acak nomornya jadi harus cari2/tanya2 (kebetulan yang ditanya adalah tukang kolam renangnya Sophia Latjuba jadi langsung ketemu) eh setelah aku ngomong rumahnya acak nomornya, tahu2 si google atau siapapun di hp-ku, itu nyahut, katanya begini, ‘gak semua rumah nomornya acak’ itu suaranya wanita, ga kayak suara wanita di google maps dan dalam bahasa Indonesia. Khan google mapsku bahasa Inggris, kok ya langsung jadi bahasa Indonesia dan nyambung dengan ceritaku soal acak. Seolah membantah ceritaku kalau nomor rumahnya acak di daerah rumahnya Sophia Latjuba. Dan cuma 1 kalimat itu, ‘ga semua rumah nomornya acak’.
Kontan daku dan Mada mikir, dan aku ngomong ke Mada, ‘Mad, iitu barusan apa, ya?’ kok bisa pas kita lagi ngomongin nomor rumah yang acak eh disahutin sama entah google entah siapa di hp, soal acak juga. Kita ketawa2 ga jelas gitu karena sambil mikir keras hahaha dan sampai pulang ga ada yang nyahutin lagi.
Nah, menurut Sahabat, itu mistis gak yah?
Eh iya, setelah itu Mada langsung teringat soal pengalaman aneh tapi nyatanya saat di Yogya tahun lalu, yang bikin daku merinding disco sepanjang jalan wuaaa…
Jadi Mada sama Ria (sohibnya Mada, aku kenal juga karena bertiga kita pernah ke Cimahi trus pake acara nyasar lewat Puncak hahaha) dan rombongan mau pulang dari Yogya ke Jakarta, terus diarahkan sama google maps ke hutan gitu terus google mapsnya mati, anehnya si supir dan seisi penumpangnya ga pada ngeh, sampai di satu titik ketemu beberapa orang kampung yang menyuruh mereka balik arah karena di depan jalan mereka (itu di hutan) sesungguhnya adalah jurang. Beruntung mereka bertemu orang2 itu hingga akhirnya balik jalan dan kembali menemukan jalan pulang.
Nah kalau itu jelas banget ada mistisnya yaa, dan menurut Mada beruntung dia bernyanyi2 lagu rohani untuk menguatkan hati, dia sebenarnya merasa aneh tapi satu rombongan tidak ada yang menyuarakan untuk kembali atau apa, seolah digerakkan oleh satu kekuatan tak terlihat untuk terus bergerak masuk ke dalam hutan.
Bersyukur Tuhan masih memberimu kesempatan ya Mad, dan mungkin juga kita (saat ke Karawang itu)? btw sepanjang perjalanan aku selalu bernyanyi dan ditemani lagu-lagu pak Eras. Setiap hari memang kita harus bersyukur atas nafas dan berkat yang Tuhan beri, dan menggunakan berkat yang Tuhan beri tersebut untuk memberkati sesama.
Semoga pengalamanku dan Mada bisa diambil hikmahnya ya, selalu dekatkan diri pada Tuhan, jangan lupa berdoa setiap hari, mau pergi ke manapun mohon pimpinan tangan Tuhan, mencari Tuhan selalu dengan membangun hubungan pribadi dengan Tuhan dan hidup kudus dan berkenan pada Tuhan. Semoga Tuhan selalu memberkati kita semua.