Tag Archives: kue khas Manado

Kukis Gelang | Kue Khas Manado | Kukis Manado

Kukis Gelang ini adalah kukis berbentuk bulat2 seperti gelang berbahan dasar dari kacang. Khas dari Manado. Enak bangett…

Kalau di kampung suka ada yang memang pintar bikin kukis gelang ini, kalau mau kembali ke Jakarta, tinggal pesan buat oleh2 🙂

ini udah enak tapiii gorengnya masih belum sukses hehehe

Kukis Gelang

source: ytc Beqs Kitchen

Bahan :
250 gram kacang tanah, cuci, sangrai lalu kupas kulitnya, blender tapi jangan terlalu halus. Masih bertekstur kasar2 gitu kacangnya…
200 gram gula merah
50 ml air
1/4 sdt garam
120 gram (atau kurleb 12 sdm) tepung segitiga
50 gram (atau kurleb 5 sdm) teoung beras
1/4 sdt kayumanis bubuk

Adonan pencelup:
4 sdm tepung terigu
1/4 sdt garam
240 ml air (atau kurleb 16 sdm)

Cara membuat:
1. Masak gula merah, air dan garam hingga air mendidih dan gula larut. Saring, dinginkan.
2. Siapkan tepung segitiga dan tepung beras di wadah, masukkan air gula. Aduk rata.
3. Bentuk adonan bulat2 seperti donat. Berat adonan sekitar 20 gram. Sebelumnya olesi tangan dengan sedikit minyak.
4. Taruh kukis gelang yang sudah dibentuk di wadah yang sebelumnya diberi taburan sedikit tepung terigu.

5. Celupkan kue ke adonan pencelup lalu goreng sebentar saja hanya untuk mematangkan kulit luar.

Nasi Jaha

Karena pengen ikutan event NCCLontong Week, dan juga nemu resep Nasi Jaha ini, juga hasil tanya2 temanku yang mamanya biasa membuat Nasi Jaha ini, akhirnya jadi juga deh aku membuatnya. Tapiiiii karena ribet cara membakarnya (ga semua orang bisa lho), jadi tidak dibakar, melainkan dioven dan dalam cetakan lontong (harusnya dimasukkan di bambu). Praktis khan? Rasa dan aromanya jelas lebih enak bila dibuat dalam bambu dan dibakar langsung di atas api, tapi tak apalah ya hehehe

Oh iya, Nasi Jaha ini khas dari Sulawesi Utara, tapi bukan hanya Manado lho, karena di Sangir juga ada, di Gorontalo juga ada, mungkin di Kendari juga ada (daku belum tahu pasti). Bila di Sangir, Nasi Jaha ini dikenal dengan nama Bahundak.

Nasi Jaha, secara harfiah, berarti Nasi Jahe. Karena memang selain ketan, nasi dan sereh, bumbu yang paling dominan adalah jahe.

Nasi jaha ini merupakan menu wajib bagi setiap perhelatan yang
diadakan disana. Nasi Jaha ini memang cocok untuk segala macam menu, dapat disantap sebagai teman makan apa saja, bisa sayur bunga pepaya, bisa sayur brenebon, lauk2 seperti ayam rica, b2 kecap, atau hanya dimakan begitu saja juga yummy.

Nasi Jaha

Ingredients:

  • 700 gram ketan putih
  • 100 gram beras
  • 1 butir kelapa parut
  • 300 ml air
  • Daun pisang untuk membungkus
  • Cetakan lontong

Bumbu aroma, haluskan:

  • 10 lbr daun pandan, iris-iris
  • 10 batang serai, ambil putihnya, iris-iris
  • 10 lbr daun jeruk, iris-iris

Bumbu halus, haluskan:

  • 6 cm jahe
  • 15 butir bawang merah (bila tidak suka, bisa dihilangkan)
  • 3 sdt garam
  • Sdt gula pasir

Directions:
– kukus beras ketan dan beras hingga setengah masak. Angkat, sisihkan.
– campur kelapa parut dan bumbu aroma, tambahkan air, remas-remas hingga diperoleh 400 ml santan.
– masak santan dan bumbu halus hingga mendidih, angkat. Tuang santan berbumbu kε Ï‘ÇŽlÇŽ♏ campuran ketan kukus, aduk hingga santan terserap. Kukus ketan hingga matang.
– masukkan ketan kε Ï‘ÇŽlÇŽ♏ daun pisang, sematkan lidi di ujungnya. Masukkan Ï‘ÇŽlÇŽ♏ cetakan lontong. Panggang Ï‘ÇŽlÇŽ♏ oven bersuhu 200 derajat C selama 60 menit.

Catatan: aslinya nasi jaha ini dimasukkan ke dalam bambu kemudian dibakar langsung di atas api. Jelas yang dibuat dalam bambu lebih enak karena beraroma bambu dan pembakaran di atas api menghasilkan nasi jaha yang di sebagian sisi lebih matang/agak keras namun justru lebih yummy.