Serunya PWN Pesta Wirausaha TDA 2016

Serunya PWN TDA 2016 mungkin bisa dilihat dari beberapa foto yang kuambil ini.
Mulai dari belajar dari para mastah n successful people in offline n online business, mengejar e-book n training murah, gathering’s night, bazaar produk negeri sendiri hingga berwelfie dengan teman2 “sevisi” 🙂

Yup, bagaimana tidak mengejar dan antri untuk mendapatkan trainingnya Tung Desem Waringin, karena dibatasi banyaknya dan juga waktunya.Training TDW untuk Silver seharga Rp 927.000 tapi untuk 3 orang selama 3 hari dan untuk bulan September nanti. Jadi per orangnya Rp 309.000 selama 3 hari atau setara dengan Rp 103.000 per harinya, murah khan?

Sementara e-booknya Dewa Eka Prayoga dari harga semula Rp 1.141.000 akhirnya menjadi Rp 50.000 dan semua hasilnya disumbangkan untuk pembangunan TDA Center di Gedung Smesco. Sayang aku lupa jadi pas ke boothnya Billionaire Store, pendaftaran untuk beli e-book sudah ditutup hikss

pwn1 2016

pwn2 2016

pwn3 2016

Taman Cut Mutiah, Pasar Jongkok di Daerah Menteng

Saat bazaar di Kedutaan Amerika hari Jumat tanggal 29 April lalu adalah hari terakhir pelaporan pajak individu. Sebagai warganegara yang baik (jiahhhh),,,, daku ikut melaporkan pajak, walaupun sebetulnya omzet si roa masih dikitttt banget alias kalau ada yang pesan saja xixi

Nah saat tanya-tanya di manakah kantor pajak yang terdekat dari kantor US Embassy, oh iya saat ini US Embassy pindah ke Gedung Sarana Jaya (kecuali Consular Section / urusan visa) karena gedung utama sedang renovasi, yang kabarnya memakan waktu bertahun-tahun… akhirnya daku dapat info kalau kantor pajak terdekat adalah kantor pajak Menteng yang terletak di Taman Cut Mutiah, Menteng.

Segera daku meluncur ke Taman Cut Mutiah. Jam menunjukkan pukul 11.30 dan saat tiba di Taman Cut Mutiah, daku takjub dengan banyaknya orang yang datang ke sana, rata-rata sih untuk sholat Jumat di masjid di Taman Cut Mutiah. Tapi sih yang datang untuk makan siang ataupun belanja cukup banyak juga. Ternyata, setiap Jumat siang, Taman Cut Mutiah berubah menjadi pasar jongkok alias pasar kaget yang rameee pake bangetttt… bisa dilihat dari gambar-gambar yang kuambil ini.

Jadi pengen jualan di situ, yukkk yang minat… yang minat… kita gelar dagangan di situ hari Jumat hahaha

 

taman cut mutiah 1
Lupa foto saat pada sholat Jumat, sesudah selesainya baru kufoto… Saking penuhnya, ada lho yang sholat di luar taman dan kepanasan pula, saluttt saluttt 🙂

 

taman cut mutiah 2
nie si mbak masih bingung mau beli apaan, tapi kok ngelihatnya ke lantai yak hehehe
taman cut mutiah 3
mari dipilihhh dipilihhhh dompetnya… upss ada kacamata juga xixixi
taman cut mutiah 4
motor dan mobil pun ikut meramaikan pasar kaget Taman Cut Mutiah
taman cut mutiah 5
asyiknya jualan di sini, selain adem karena pohon yang tinggi, ada kapstock alami lho, cukup digantung di ranting2 pohon
taman cut mutiah 6
ada nasi bakar, pepes teri, pepes tahu, udang goreng hmm… yummy
taman cut mutiah 7
aneka “tools” yang mungkin saja kelupaan beli, saat2 dibutuhkan tidak ada, bisa dibeli di sini
taman cut mutiah 8
sosis bakar ini masih saja banyak peminatnya lho, orang dewasa pula yang beli :-), sebelahnya jus buah, hmm segarrr
taman cut mutiah 9
penasaran sebenarnya pengen nyobain sandal kawai kw ini, tapi sayang mengeluarkan uang buat coba-coba hahaha soalnya daku gak bisa lama-lama memakai sandal teplek, sakit booo
taman cut mutiah 10
baju-baju ini pun banyak peminatnya, entah second entah reject export… iseng kutanya ke si mbak yang beli, kantor di mana? di Pluit ternyata, busettt jauh juga yaaa… gak sengaja datang sih, karena lewat Menteng jadi sekalian mampir kata si mbak

Kedaung Kelapa Gading, Tempat Beli Barang Pecah Belah Cantik

Mungkin Sahabat pernah mendengar kata “Kedaung”? Atau malah sudah pernah berbelanja di Kedaung? Buat yang pernah berbelanja di Kedaung, pasti sependapat dengan saya, selalu ingin ke sana lagi… betul atau betul? hehe

Sepertinya sudah kodratnya wanita untuk tertarik pada hal-hal yang berhubungan dengan rumah, terutama lebih khusus lagi, “dapur”. Nah di Kedaung Sahabat bisa menemukan perkakas dapur yang terbuat dari pecah-belah. Banyak perlengkapan dapuryang bagus, unik tersedia di Kedaung.

Saya berkesempatan mengunjungi Kedaung Kelapa Gading, yang ternyata tidak begitu jauh dari rumah saya, sekitar 15 menitan by motor. Yup, saya ke mana-mana memang menggunakan moda transportasi yang satu itu. Tak ayal lagi, saya hafal sebagian jalan-jalan di Jakarta Utara, Jakarta Pusat dan sebagian Jakarta Timur. Tapi sayangnya saya tak mahir menggunakan Google Maps hikss

Mengapa berbelanja di Kedaung dan apakah harganya lebih murah dari tempat lain? Silakan datang langsung yaa karena soal harga relatif, tergantung dari segi mana Sahabat melihatnya.

Note:

terakhir lewat daerah sana, rupanya toko Kedaung sudah tutup, karena memang sepi sih yaa

IEA USAID Bazaar @US Embassy Jakarta

Baru-baru aku diadd di group yang berisi mantan dan juga active employee baik USAID maupun US Embassy Jakarta. Yup, aku memang “alumni” US Embassy Jakarta. Pas banget ada informasi bazaar dalam rangka hari Kartini. Bazaar terakhir yang pernah kuikuti ya sekitar 11 tahun lalu saat aku masih bekerja di situ. Walaupun sudah lebih dari 11 tahun aku gak bekerja lagi di situ tapi aku tetap keep contact dengan teman-teman, kadang kami temu kangen, baik di mall, rumah makan ataupun di rumah teman.

Banyak kenangan manis saat bekerja di sana, salah satunya saat aku aktif ikut olahraga volley saat 17-an, atau saat berpingpong-ria, juga dalam rangka event 17 Agustus. Main pingpong adalah salah satu hobbyku, walaupun gak pernah belajar atau latihan secara khusus, tapi aku mampu mengimbangi permainan seorang teman yang ternyata pernah latihan di sebuah club. Menjadi Juara dalam pingpong tersebut sungguh sebuah prestasi yang sangat-sangat membanggakan buatku hehe walaupun hanya jadi Juara 2, sang Juara 1, seorang ibu yang usianya sekitar 5-10 tahun lebih tua dariku tapi beliau sangat aktif, juga berbakat dalam bidang olahraga pingpong, juga volley. Saat ini beliau pun sudah menjadi alumni USAID, ahhh I miss you bu Hera… dulu sepulang kerja ataupun sepulang latihan olahraga, daku sering banget barengan dengan bu Hera, karena rumah kami searah. Bu Hera tinggal di sekitar Kelapa Gading, sementara aku gak jauh dari Kelapa Gading, sekitar 10-15 menit by motor bike.

Saat pertama masuk aku di State (istilah untuk US Embassy), saat keluar statusku sebagai USAID Employee, jadi aku cukup banyak kenal Indonesian FSN di State maupun USAID.

Bila Sahabat berkeinginan bekerja di sana, mudah kok, pantengin aja websitenya, karena US Embassy selalu memasang job vacation yang mereka open di web mereka.

ini stand Kalis Kukis… yuhuuu kuenya laris manis hehehe

Lanjut ke bazaar, mengetahui informasi bazaar tersebut, daku tak menyia-nyiakannya dan ikut daftar. Karena jualanku gak banyak, jadi aku joinan dengan seorang teman, mayan khan jadi biayanya dibagi 2.

Ternyata di Bazaar ini lebih banyak yang craft ataupun fashion ketimbang kulinernya. Dapat dimaklumi karena banyak American employee yang lebih tertarik untuk explore maupun membeli Indonesian craft, batik, dll. Maaf lupa kufoto stand-standnya padahal banyak yang cantik-cantik, ada kurang lebih 40 stand yang berpartisipasi. Aku mendapatkan inspirasi dari salah satu peserta bazaar yang menjual kue kering dan mengangkat tema “Healthy Cookies”, kue kering dengan bahan dasar healthy oatmeal dengan 6 variasi rasa, kuenya enak-enak dan packagingnya cantik 🙂

Oh iya, karena nama kue kering buatanku sudah cukup dikenal di kalangan terbatas USAID / US Embassy, maka kue keringku cepat habis, malah kurang, jadi aku suggest PO saja, dan akan kukirim minggu depannya. Surprised juga sebetulnya karena aku sebetulnya jarang menawarkan kue-kueku ke teman-teman, aku hanya drop ke seorang teman di sana.

Senang banget bisa ketemu teman-teman bekerja dulu, tambah senang karena kue-kue yang kubawa habis, coba ya sering-sering bazaar seperti ini hahahaha

 

 

Toko Ani, Dahulu dan Kini

Siapakah yang mengaku bakul kue? Setiap bakul kue di Jakarta khususnya, pastilah mengetahui keberadaan Toko Ani, toko bahan kue yang ternyata telah exist sejak tahun 70-an. Ngaku bakul kue tapi gak tahu atau belum pernah ke Toko Ani ini, rasanya sesuatu bangettt alias belum afdol gitu hahaha

Toko Ani terletak di Jalan Gunung Sahari I No. 2, Jakarta Pusat, dekat dengan terminal bis Senen, juga stasiun kereta api Senen. Kalau naik umum memang rada-rada susah, hanya metromini P17 dan P15 yang pas lewat depan Toko Ani.

Toko Ani

Jl. Gunung Sahari I No. 2

Jakarta Pusat

Telp. 021-4211288-4253109-4207528

Di toko Ani daku biasa beli :

  • kenari (kenarinya bagus2)
  • mix fruit (untuk bikin fruit cake, gak capek lagi motongin satu-satu)
  • almond (yang slice ada, yang utuh ada, yang bubuk juga ada, harga sih 11-12 yaa)
  • icing sugar fiesta (ini buat si cheese button)
  • cream cheese, whip cream, dll
  • brown sugar
  • Tepung2an gak ada ya di Toko Ani jadi jangan cari tepung2an di situ. Bila mencari tepung ararut, tepung talas, tepung kentang, tepung ubi ungu, dll ada di toko Fortuna. Tapi tepung ararut di Toko Fortuna adalah yang berwarna putih, telah melalui 2x proses pengeringan. Kalau aku jual tepung ararut yang sekali proses pengeringan. Bila cari info mixer Bosch, panci presto Isa, atau produk-produk Signora, silakan WA daku ya di 087881060909.

Sepulang dari bazaar di Kedutaan Amerika, tempatku bekerja 11 tahun lalu, kusempatkan mampir ke Toko Ani ini, iseng kufoto, kupikir belum pernah posting juga khan… apalagi seorang sahabat sedang kangen pada toko Ani, ingin ke sana dan juga kangen dengan asinan yang sering mangkal di depan Toko Ani.

Tuk sahabatku Erna Komara yang sedang mager… jangan lama-lama magernya ya na xixixi, ini foto-foto terkini si Toko Ani yang ternyata, dari dahulu hingga kini, masih mempertahankan style-nya atau trademarknya yang bergaya klasik (bener gak ya? hehe) alias gak banyak berubah.

Asinan di depan toko Ani masih exist lho

Padahal mah saya sudah sering ke Toko Ani, dah tahu isinya apa saja, tapi setiap kali ke sini, aneh aja, selalu pengen berlama-lama, mengharap ada sesuatu yang baru yang akan kutemukan dan ya kadang-kadang daku menemukan sesuatu yang baru, buat nambah-nambah koleksi entah loyang, alat baking, bahan kue, dll. Seperti misalnya minggu lalu, aku menemukan cetakan kotak kecil-kecil yang bisa digunakan untuk mencetakan cheese button, tapi ternyata juga bisa kugunakan untuk mencetak kastengels, Jadilah setelah kuaplikasikan, kastengelsku bergaya baru, gak panjang-panjang lagi, melainkan kotak-kotak gitu… buatku lebih menarik, bosen dengan bentuk panjang-panjang bertahun-tahun, lebih cepat pula bikinnya.

Oh iya, Toko Ani ini punya cabang yang bernama Bluebell dan terletak di Kelapa Gading. Seringnya sih aku ke Bluebell dibanding Toko Ani karena lebih dekat dari rumahku, tapi untuk lengkapnya sih ya memang lebih lengkap di Toko Ani.

 

Bazaar di SME Tower / SMESCO Tower

Mungkin Sahabat sudah pernah mendengar kata SMESCO? Atau pernah lewat gedung SMESCO di Jalan Gatot Subroto? Tapi masih bertanya-tanya, apa sih SMESCO itu? Gedung apa sih itu? Informasi lengkapnya bisa lihat di sini : http://smescoindonesia.com/about-us/

Singkatnya, Kementerian KUKM (Koperasi dan Usaha Kecil Menengah) menjadikan SMESCO wadah berkumpulnya UKM di Indonesia, baik untuk pelatihan, workshop, networking, dll.

Nah, hari Minggu yang lalu itu daku diberi kesempatan untuk ikut memamerkan usahaku berupa abon dan sambal roa, juga kue kering Kalis Kukis di acara bertajuk “Creativity Day” yang diselenggarakan Kompas TV bekerjasama dengan banyak pihak. Acara digelar pagi hingga sore hari, pengunjung yang datang pastinya lapar donk, karenanya kami para UKM diundang untuk meramaikan acara tersebut dengan membuka stand-stand kuliner. Gratissss lho…

Dan ini merupakan bazaar pertamaku di SMESCO, walaupun produkku masih sedikit, tapi pede aja deh yaaa hehe

Ketan Abon Kuning

Ceritanya mau ikutan bazaar tapi bingung mau bikin temennya si abon roa dan sambal roa, yang udah pernah sih kerupuk, nasi putih dan pisang goreng. Setelah browsing-browsing dan mikir-mikir (jiahhh hehe) akhirnya pilihanku jatuh pada Ketan Serundeng Kuning resepnya Sedap Sekejap.

Ketan Abon Kuning

Bahan :

  • 500 gram beras ketan
  • 200 ml santan dari 1 butir kelapa
  • 6 cm kunyit, parut, tambahkan 50 ml air, saring (kalau aku : kunyit bubuk 1 sdt harusnya sih dilarutkan dulu dengan 50 ml air, tapi aku langsung aja campurkan ke perasan santan, nanti pas mau dimasak santannya, saring lagi si santan)
  • 2 lembar daun pandan
  • 1 sdt garam
  • air jeruk nipis (dari 1 buah jeruk nipis)

Cara Membuat :

  1. Rendam beras ketan selama kurang lebih 1 jam, kemudian kukus selama 15 menit.
  2. Campur santan, air kunyit lalu saring kemudian didihkan bersama daun pandan dan garam.
  3. Masukkan beras ketan, aduk sampai meresap. Tambahkan air jeruk nipis, aduk rata.
  4. Kukus hingga matang kurang lebih 30 menit dengan api sedang ke besar, angkat lalu sisihkan.

 

Bertemu, Bertanya dan Photo Bareng Andy Noya

Minggu, 24 Maret 2016 @SME Tower aka SMESCO Building

Saat di WA Mommy Rahul untuk bisa berpartisipasi di bazaar di SMESCO Building, aku langsung menyanggupi, gratis boo… Apalagi ternyata acaranya ada Andy Noya, duh tahu gitu aku spread the news jauh-jauh hari yak, supaya makin banyak yang datang.

Beneran gembira banget saat kudengar suara Andy Noya di stage, tidak langsung kutinggal sih jualanku, hahaha maaf ya dan juga makasih banyak ya mbak Lista, mbak Vivi dan mommy Rahul, teman-teman baruku di sebuah komunitas yang baik hati 🙂

Ada 3 pembicara tamu yang duduk di stage dalam acara tersebut, yang pertama William Tanuwijaya, CEO Tokopedia, kedua Helga, owner Burgreens : sebuah resto yang concern dengan makanan sehat dan ketiga aku gak tahu (karena gak ikutan nonton).

creativity day andy noya dan william

Aku stay tune di barisan kedua dan mendengarkan dan juga menonton dengan serius video-video yang diputarkan mengenai para wirausaha muda yang sukses dengan beragam bisnisnya.

Lebih bahagia lagi saat daku diberi kesempatan untuk bertanya pada para pembicara, setelahnya dikasih hadiah buku Biografi Andy Noya “Kisah Hidupku”, bukan soal dapat hadiahnya sebenarnya tapi kesempatan untuk berbincang dengan idolaku tersebut. Soalnya aku tuh jarang-jarang punya idola, ataupun role model, ada sih idola artis luar negeri, tapi tidak sampai ingin tahu soal idola tersebut, berarti bukan idola khan? hehe

Bukunya sebenarnya dah lama pengen kubeli tapiiii selalu kalah dengan buku lain yang ternyata belum kubaca juga hehe dapat buku langsung dari orangnya plus tanda-tangannya itu sesuatu banget… Bayanganku tentang sosok Andy Noya sesuai dengan kenyataannya, beliau dengan sabar dan juga ramah melayani request teman2 maupun peserta yang meminta berphoto-ria. Semalam baca bukunya setebal 418 halaman dan sudah sampai halaman 98 itu prestasi buatku, btw bukunya benar-benar enak dibaca, seperti membaca novel, kalau difilmkan kayaknya seru…

Aku inget kalau kak Ketty Saukoly (panggilanku buat kakak pembina Pramuka dan juga kakak pembina Pemuda yang satu gereja dan juga tinggal satu kompleks denganku) pernah satu kampus dengan beliau, sengaja kutanya dan proklamirkan, pengennya sih bilang adiknya kak Ketty, tapi eh nti diprotes si usi dah hahaha

creativity day band

Tamim, Surga Belanja Bahan / Kain di Bandung

#late post again, maafkeun yak xixi

Akhir bulan Maret lalu, anakku Callista yang berumur 16 tahun memproklamirkan iman percayanya di hadapan jemaat GPIB Petra dalam apa yang kami sebut “sidi”, setelah sebelumnya mengikuti kelas katekisasi (belajar Alkitab, dll) selama 1 tahun. Dalam sidi tersebut mereka diwajibkan memakai dress putih polos yang melambangkan pengantin Kristus yang diundang dalam perjamuan Kudus.

Beberapa bulan sebelum sidi, dan saat aku ke Cimahi menghadiri ibadah syukur penghiburan 40 hari meninggalnya tanteku, aku sempat-sempatkan mampir ke Tamim, sebuah daerah di Bandung yang banyak menjual bahan / kain yang buatku sih murah.

Dengan ditemani oleh tanteku dari Samarinda, kami berdua naik angkot dari Cimahi ke Bandung. Pengennya sih nyobain kereta tapi tanteku gak tahu jalan, dah lama gak pulang ke Cimahi sih ya tan hahaha

Singkatnya, akhirnya aku menemukan bahan putih untuk dress Callista dan juga menemukan penjahitnya (di Jakarta tentunya) dengan tarif sangat “bersahabat”, hanya Rp 150.000,- dan jahitannya bagus bangetttt… karena memang “harga teman” tapi kualitasnya beneran bagus.

Nama bahannya Max Mara dan per meternya Rp 70.000, bahannya jatuh gitu… aku lupa nama tokonya tapi di sebrangnya Tejin dan agak ke kanan sedikit (ke arah kain kiloan).

ini dia hasil akhir si bahan, sederhana banget yaa… itulah selera Callista, tadinya dia bahkan gak mau ada renda di pinggang, setelah dibujuk2, akhirnya mau juga deh pake aksen renda di pinggang 🙂 kalau dipikir-pikir, she is very alike me very very much in terms of clothing style yak hahaha we do like simple style…

Pas juga aku lagi pengen banget bikin bed cover, punyaku dulu hilang entah ke mana saat pindahan rumah dari Bekasi ke Jakarta. Jadi sekalian beli deh bahannya dan bisa dijahitkan lalu dipaketkan ke alamat rumah. Daripada jahit di Jakarta, bisa-bisa lupa mau jahit hehe

Bisa juga sebetulnya jahit di tempat, ada penjahit yang ngetem di beberapa toko bahan dan bisa langsung jadi, tapi harus menunggu beberapa jam, dengan harga sedikit di atas yang “nginep” tentunya yaa… sayangnya saat aku ke sana sudah kesorean, jadi tidak bisa deh jahit di tempat dan menunggu.